Sabtu, 07 Januari 2017

LAPORAN REFRODUKSI, IB, SINGKRONISASI, PEMBUATAN TRIS KUNING TELUR DAN PENILAIAN SEMEN

ACARA I
PEMBUATAN BAHAN PENGENCER TRIS KUNING TELUR
1.1  waktu dan tempat
praktikum ini di laksanakan pada hari sabtu di laboratorium refroduksi fakultas peternakan univesitas mataram.
1.2 Materi praktikum
Alat dan bahan praktikum
3.2.1 alat dan bahan  pengencer tris kuning telur
Alat
·        Timbangan
·        Magnetic stirrer
·        Beaker glass
·        Erlenmeyer
·        Mikro pipet
·        Kertas sarin
·        Aluminium foi
bahan
·         Kuning telur
·         Tris
·         Asam sitrat
·         Stertomicin
·         Penisilin
·         Aquades


1.3 metode praktikum
metode Pembuatan pengencer Tris – Kuning Telur
·         Menimbang 3,634  gram  lastic  Tris  , 0,5 gram fruktosa;  ,    dan  1,99  gram  Asam  Sitrat.
·         Memasukkan ketiga  bahan  tersebut  ke  dalam  labu  ukur  100  ml  yang  bersih
·         Menambahkan aquades   sampai  100 ml  dengan ke tiga bahan di dalam labu ukur
·         Kemudian di aduk dengan menggunakan magnetic stirrer
·         Selanjutnya  menimbang 0,06 g 100.000 i.u  Penicillin dan 0,1 g Streptomycin, kemudian di masukkan ke dalam beker geleas  kemudian di homogenkan,
·         Memecah kan telur yang di ambil ialah bagian kuning
·         Pencampurkan penyaggah 9,75 dan kuning telur sebanyak 0,2ml kemudian di homogenkan











HASIL DAN PEMEBAHASAN PENGENCER TRIS KUNING TELUR
1.  Hasil
Gambar 1;  penimbangan bahan pengencer

Gambar  2;  pengenceran kuning telur
1. Pembahsan
Pengenceran
Untuk mencapai tujuan program  inseminasi  buatan,  maka  semen  dapat  diencerkan dan dipreservasi untuk dapat disimpan beberapa lama. Adapun tujuan dilakukannya pengenceran  semen  adalah  dalam  rangka  untuk  memperbesar  volume  semen  serta menurunkan  kandungan  spermatozoa  dalam  volume  tertentu  sehingga  akan  lebih banyak dosis inseminasi yang dapat dibuat. Dengan demikian akan dicapainya tujuan program inseminasi buatan yaitu akan meningkatkan jumlah ternak betina yang dapat dikawini oleh seekor pejantan unggul karena setiap ejakulat mampu menginseminasi sejumlah besar betina.
Secara umum fungsi pengencer adalah :
1.  Menyediakan zat-zat makanan sebagai sumber energi bagi spermatozoa
2.  Melindungi spermatozoa terhadap cold shock
3.  Menyediakan  suatu  penyanggah  untuk  mencegah  perubahan  pH  sebagai akibat pembentukan asam laktat dari hasil metabolisme spermatooa
4. Mempertahankan tekanan osmotikdan keseimbangan elektrolit yang sesuai
5.  Memperbanyak volume semenBeberapa  zat  hidrat  arang  sede rhana  seperti  glukosa,  dapat  d ipakai  sebagai  sumber energi  bagi  sperma.   Selain  itu  Kuning  tel ur  dan  air  susu  yang  mengandun glipoprotein dan lecithin dapat melindungi sperma terhadap cold shock.              
Adapun syarat-syarat Pengencer adalah :
1.  Murah, sederhana dan mudah dibuat
2. Mengandung  unsur-unsur  yang  hampir  sama  sifat  fisik  dan  kimiawi dengan semen
3.  Tidak mengandung bahan toksik (racun)
4.  Mempertahankan dan tidak membatasi daya fertilitas spermatozoa
5.  Memberikan kemungkinan penilaian sperma setelah pengenceran
Pada praktikum ini praktikan menggunakan   pengencer  Tris kuning telur. pengencer  Tris kuning telur, mempunyai keunggulan  dalam  mempertahankan: perubahan pH, tekanan osmotik, keseimbangan elektrolit  dan  osmolaritas  (Yoshida  2000).Penggunaan kuning telur  umumnya  digunakan sebagai  agen  yang  efektif  untuk  melindungi membran  plasma  dan  akrosom  spermatozoa dari  efek  kejutan  dingin  karena  kandungan fosfolipid,  low  density  lipoproteins  dan kandungan  kolesterolnya  (Aboagla dan  Terada 2004; Amirat et al. 2004).
Aplikasi  penggunaan  semen  cair  dibatasi oleh  longivitas  atau  daya  tahan  hidup spermatozoa. Longivitas atau daya tahan hidup adalah  kemampuan  spermatozoa  bertahan dalam  temperatur  tertentu  (Arifiantini  et  al.2005).  Menurut  Birkhead  et  al.  (2009), longivitas  merupakan  respon  adaptasi spermatozoa  yang  ditentukan  dengan mengetahui  kapan  metabolisme  spermatozoa kembali aktif menggunakan sumber energinya. Balai  Inseminasi  Buatan  Lembang  melakukan uji longivitas spermatozoa pada suhu 35-37°C, dimana  selama  4  jam  masih  harus  memiliki motilitas  spermatozoa  sebanyak  10%  untuk bisa  didistribusikan  semen  bekunya  ke peternak.  Daya  tahan  hidup  spermatozoa  dari semen  beku   kambing  Peranakan  Ettawah (Rizal  et al.  2008) dapat dipertahankan selama 3 hari. Sedangkan penggunaan semen cair yang disimpan pada suhu ruang  masih membutuhkan penelitian  yang  panjang mengingat daya hidup dan waktu simpan yang didapat masih rendah .










ACARA II
SINKRONISASI ESTRUS
2.1  waktu dan tempat
praktikum ini di laksanakan pada hari sabtu , di puyung Lombok tengah.
2.2 Materi praktikum
alat dan bahan  sinkronisasi estrus
alat
·         Sponge
·         Aplikator sponge
·         Aplikator sidar
·         Nilon
bahan
·         Progesterone 6000,00
·         Alcohol 70%
2.3 metode praktikum
metode sinkronisasi estrus mengunakan progesterone sponge
·         Menyiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan
·         Membilas seponge minimal 40x dengan sabun dan rendam 7-15 dengan alcohol 70%
·         Memasuk kan sponge dengan menggunakan aflikator kedalam vagina ternak sampai menyentuh ke servix
·         Sponge di biarkan di dalam vagina ternak 12-14 hari




HASIL DAN PEMEBAHASAN SINKRONISASI ESTRUS

1. Hasil
DSC03148
Gambar 1; spons progesteron
2. Pembahsan
Sinkronisasi estrus
Sinkronisasi atau penyerentakan birahi  adalah salah satu cara untuk memudahkan manajemen pemeliharaan, sehingga efisiensi reproduksi dan efisiensi tenaga kerja dapat dipertahankan . Salah satu teknik penyerentakan birahi adalah dengan menggunakan Senyawa kimia . Senyawa kimia yang umum dipergunakan untuk penyerentakan birahi adalah Senyawa kimia yang mempunyai sifat seperti progesteron yang lazim disebut Prostagen (Progesteron sintetik) dan biasa dikemas dalam bentuk spons . Apabila spons yang mengandung progesteron atau progestagen ditempatkan dalam vagina selama 12-14 hari maka selama periode tersebut tidak akan birahi karena rendahnya produksi hormon estrogen akibat meningkatnya kadar progesteron dalam darah . Demikian pula sebaliknya bila spons dicabut, kadar progesterone dalam darah menurun drastis sehingga merangsang perkembangan folikel secara serempak, sejalan dengan itu kadar estrogen pun meningkat . Meningkatnya kadar estrogen akan merangsang proses ovulasi dan mengakibatkan timbulnya tanda-tanda birahi (HANSEL el al ., 1983) .
Fungsi Sinkronisasi Estrus
a.       mengurangi waktu untuk menemukan hewan birahi
b.      memberi kemudahan bagi penggunaan inseminasi buatan, terutama pada kawanan sapi pedaging, dengan memberi perlakuan pada hewan secara berkelompok.
c.       Dalam hubungan dengan prosedur saat ovulasi, agar dapat melakukan inseminasi sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya
d.      Memungkinkan memberi makan hewan dalam kelompok yang seragam, terutama bila ini menyangkut perubahan ransum sesuai dengan fase kebuntiongan.
e.       Sebagai kelanjutan dari pembiakan serentak, membatasi keseluruhan periode kelahiran pada kawanan atau kelmpok ternak
f.       Memungkinkan melakukan pengawasan kelahiran dengan tujuan mengurangi kematian anak baru lahir dan pengaturan pengasuhan anak pada induk lain
g.      Setelah pengendalian perkawinan yang berhasil, memungkinkan untuk melakukan penyapihan, penggemukan, dan pemasaran kawanan ternak yang seragam.
h.      Memudahkan pemanfaatan transfer embrio (Dedi Ramdani, 2010)








ACARA III
PENAMPUNGAN SEMEN
3.1  waktu dan tempat
praktikum ini di laksanakan pada hari sabtu,di puyung Lombok tengah.
3.2 Materi praktikum
Alat dan bahan Penampungan semen
 alat
·         Vagina buatan
·         Gelas penampung
·         Pompa
·         Air hangat
·         vaselin
·         Aluminium foil
bahan
·         Kambing jantan
metode praktikum
metode penampungan semen dengan menggukan vagina buatan
1. Persiapan Penampungan
·         Membuat vagina buatan dengan alat-alat yang sudah di sediakan
·         Memasukkan air hangat kedalam vagina buatan.
·         Mengatur suhu vagina buatan dengan mempompa vagina buatan
·         Mengolesi lubang vagina buatan dengan vaselin
2. Prosedur penampungan
·         VB di pegang oleh operator/penampung
·         Kambing birahi di pegang oleh pemanancing
·         Operator siap di sebelah kanan belakang pemancing
·         Pejantan  didekatkan  pada  pemancing
·         Pejantan  segera  ditarik  kembali  menjauhi  pemancing  secara  pe rlahan-lahan,
beberapa saat kemudian dilepaskan kembali agar pejantan kembali mendekati pemancing dengan kondisi seperti pertama kali (False Mount)
·         Setelah penis  masuk ke dalam VB, akan terjadi sentakan keras terhadap VB,
dan  pada  saat  itu  terjadi  ejakulasi  sehingga  pejantan  akan  mengeluarkan
semen dengan spontan.
·         Semen  yang  masuk  akan  tertampung  ke  dalam  tabung  gelas  penampung
semen dengan cepat.
·         Pejantan  dapat  diturunkan  perlahan-lahan  dan  bersamaan  dengan  itu  VB
diikutkan  hingga  kaki  depan  pe jantan  telah  menyentuh  tanah  atau  lantai
kandang dan penis masih berada dalam VB.
·         Tabung gelas kemudian dilepaskan dari corong karet dan segera bag ian yang terbuka  ditutup  dengan  alumini um  foil 







HASIL DAN PEMBAHASAN PENAMPUNGAN SEMEN
1. Hasil
gambar

Volume
Gambar 1 ; penampungan Semen kambing





3 ml

Gambar 1; penmpungan semen kambing
2. Pembahasan
Penampungan Semen
Ada  tiga  macam  metode  penampun gan  semen  yang  telah  dikembang kan,  yakni  dengan menggunakan :
1.      Pengurutan
2.      Elektroejakulator
3.      Vagina Buatan
Pada praktikum ini kita mengunakan  penampungan vagina buatan, Penggunaan Vagina  Buatan (VB)   merupakan  metode yang umum di gunakan untuk menampung  semen  pejantan    di  pusat -pusat  inseminasi buatan.   Metode ini  dapat  mengatasi kekurangan-kekurangan dan kerugian -kerugian dari  metode  pengurutan  dan  elektroejakulator.  Kelebihan  dari  metode  ini  ialah semen yang dihasilkan lebih bersih, kualitas lebih baik, maksimal dan spontan keluar.Model  Vagina  Buatan  telah  disempurnakan  dan  dimodifikasi  oleh  beberapa  peneliti.  Yang umum  digunakan  di  Indonesia  adalah  model  Denmark  dengan  panjang  silinder  40,7  cm dengan diameter bagian dalam 5,7 cm. jumlah penampungan Volume  semen  tergantung  pada  spesies  ternak,  sapi  dan  domba umumnya  mempunyai  volume  ejakulat  rendah,  sedangkan  semen  babi  dan  kuda mempunyai volume ejakulat yang lebih tinggi. Dari jenis ternak tersebut, volume semen juga dipengaruhi oleh bangsa, umur, ukuran badan, pakan dan   frekwensi penampungan.   Volume semen sapi bervariasi antara 1 -15 ml, semen domba antara 0,8 - 1,2 ml, kambing antara 0,5 – 1,5 ml, babi, 150 – 200 ml, kuda 60 – 100 ml dan ayam antara 0,2 – 0,5 ml.
Pada praktikum penampungan semen kambing, di dapat volume semen kambing sebanyak 3 ml yang menunjukkan volume semen kambing yang di dapat sangat banyak, karena  melebihi volume semen kambing antara 0,5-1,5 yang umum dikenal , ditambah lagi dengan pengncer sebanyak 2ml sehingga volume menjadi 5ml. 5ml ini bisa di gunakan untuk meng IB 10 ekor kambing












ACARA IV
PENILAIAN SEMEN SECARA MAKROSKOPIS DAN MIKROKOPIS
4.1  waktu dan tempat
praktikum ini di laksanakan pada hari sabtu di laboratorium refroduksi fakultas peternakan univesitas mataram dan di puyung Lombok tengah.
4.2 Materi praktikum
alat dan bahan  pengencer tris kuning telur
Alat
·         Gelas penampung
·         Aluminium foil
Bahan
·        Semen kambing
 alat dan bahan  penilaian semen secara mikroskopis
Alat
·         Mikroskop
·         objek Glass
·         Cover gelas
·         Kamar hitung neubauer
·         Conter cek
·         Tabung reaksi
·         Kertas Ph lakmus
·         Neubauer
·         pipet erythrocyt
Bahan
·         Semen segar
·         Pengencer tris kuning telur
·         Eosin
·         NaCl 3%

4.3 metode praktikum
3.3.1 Metode penilaian semen secara makroskofis
·         Melihat volume semen.
·         Menggoyangkan gelas penampung untuk menilai kekentalan semen.
·         Melihat warna semen untuk mengetahui kualitas semen.
3.3.2Metode Penilain semen secara mikroskofis
a. Pengukuran Ph semen kambing
·         Menyiapakan alat dan bahan yang akan di gunakan
·         Mencelupkan kertas lakmus ke dalam semen
·         Melihat warna yang ada pada ketas lakmus
b. Penilaian  motilitas individu spermatozoa
·         Mencampurkan pengencer dengan semen kambing   perbandingan  4-1 atau 200 mm pengencer dan  50 mm semen kambing kemudian di homogenkan
·         Menetes kan semen yang sudah di di homogenkan ke coper glaas
·         Kemudian mengamati dan menghitung jumlah spermatozoa yang aktif pada semen kambing tersebut
c. Menghitung viabilitas/hidup dan mati spermatozoa pada semen kambing
·         Mengambil semen yang sudah diencekan sebanyak 10 mm dan eosin 10 mm di teteskan di cover glass
·         Menghomogenkan semen dan eosin di atas permukaan cover glass
·         Menggeser cover glass sehingga capuran semen dan eosin terlihat rata di cover gelas
·         Kemudin di letakka di mikroskop lalu di amati jumah viabilitas/hidup dan mati spermatozoa pada semen kambing
d. menghitung konsentrasi
·         mengisap semen dengan pipet erythrocyt yang belum diencerkan sampai tanda 0,5.
·         Kemudian isap larutan NaCl 3 %sampai tanda 11
·         Dikocok hati-hati dengan gerakan membentuk angka 8 selama 2 – 3 menit
·         Beberapa tetesan pertama di buang dan dikocok lagi
·         Siapkan kamar hitung Neubauer dan tutup dengan gelas penutup.
·         Teteskan satu tetes semen padasisi gelas penutup.
·         Menghtung  jumlah  sel  spermatozoa  dalam  5  kamar  dihitung  menurut arah diagonal.












HASIL DAN PEMBAHASAN ROKOPIS
1. Hasil
gambar
volume


Gambar 1; penilaian semen secara makroskopis









3 ml

Gambaar
skor
Gambar 2; penilain gerak massa spermatozoa








terlihat gerakan –gerakan individual aktif progresif yang mempunyai sekor (+).



                         Gambar

jumlah

Gambar 3; penilaian motilitas spermatozoa








75%

Gambar 4; menghitung viabilitas / hidup dan mati Spermatozoa






87 spermatozoa yang hidup dan 13 yang mati dari jumlah 100 spermatozoa

Gambar 5; perghitungan viabilitas / hidup dan mati Spermatozoa





Jumlah total spermatozoa 395x107=3950000000.


2. Pembahasan
penilaian semen
penilaian dilakukan  segera  setelah  penam punan  semen.   Tujuan  dilakukan  evaluasi  semen adalah untuk menentukan kualitas semen dan tingkat reproduksi pejantan. Pada praktikum ini ,praktikan menggunakan penilaian secara makroskopis dan penilain secara mikroskopis.
1. penilaian Makroskopis diantaranya yaitu
·         Volume
·         Warna
·         Konsistensi
·         Bau
·         pH (Derajat keasaman)
Pada praktikum penilaian makroskop semen kambing , volume semen yang di dapat sebanyak 3ml ,warnanya putih kekuning-kuningan , kosistensinya sedikit mengental dan baunya khas seperti bau kambing, pada pengukuran pH (derajat keasaman) semen, semen kambing yang di gunakan berbeda dan Ph yang di dapat ialah 7.
Pada praktikum ini voume semen yang di dapatkan sangat banyak yaitu 3ml yang umumnya volume  semen kambing menurut (Siti Darodjah Rasad, 2011) antara 0,5 – 1,5 ml , warna dan kosistensi semen kambing ini bagus karna tidak terlalu encer dan Ph semen kambing yiatu 7 yang berarti  normal karna menurut (VARSHNEY et,al 1997; Patil dan Raja 1978, soeparno,1984; suwarso,1999, tambing.1999) ,Ph kambing yaitu bervariasi antara  6-7.
2. penilaian mikroskopis
penilaian semen secara mikroskopis yaitu, meliputi;
1. Gerakan Massa
Gerakan massa spermatozoa merupakan petunjuk derajat keaktifan bergerak sperma, dan  ini  dapat  dijadikan  sebagai  indikator  tingkat  atau  presentase  sperma  hidup  dan aktif dalam semen. Pada penilain gerakan massa semen, sepermatozoa tidak terlihat gelombang melainkan hanya terlihat gerakan –gerakan individual aktif progresif yang mempunyai sekor (+).
2.  Motilitas
Motilitas  merupakan  daya  gerak  spermatozoa  yang  dinilai  segera  setelah penampungan  semen , Penilaian  motilitas  digunakan  sebagai  ukuran  kesanggupan spermatozoa dalam membuahi seltelur atau ovum. pada praktikum motilitas, spermatozoa yang aktif sebanyak 75%.
3. menghitung viabilitas / hidup dan mati Spermatozoa 
Semen  yang  berkualitas  baik adalah  semen  yang  memiliki kandungan spermatozoa yang banyak dan bergerak lurus, mempunyai tingkat kematian spermatozoa yang rendah.
Pada praktikum ini praktikan menggunakan pewarna diferensia. Zat warna yang digunakan adalah eosin. Pada  waktu  semen  segar  bercampur  dengan  zat  warna,  sel-sel  spermatozoa  yang hidup tidak atau sedikit sekali menghisap warna (berwarna putih), sedangkan sel -sel yang mati akan mengisap warna (merah) karena permeabilitas dinding sel meningkat saat mati.
Pada praktikum perhitungan vabilitas spermatozoa ,ini dari 10 mm semen yang sudah di encekan yang di tambah dengan eosin 10mm di dapat kan 87 spermatozoa yang hidup dan 13 yang mati dari jumlah 100 spermatozoa yang di hitung, yang berarti kualitas spermatozoa ini bagus.
4. konsentrasi spermatozoa
Pada perhitungan  spermatozoa pada 5 kamar hitung Neubauer didapat 395 spermatozoa. Jumlah total spermatozoa 395x107=3950000000.



ACARA V
INSIMINASI BUATAN
5.1 waktu dan tempat
praktikum ini di laksanakan pada hari sabtu, di puyung Lombok tengah.
5.2 Materi praktikum
alat dan bahan  insiminasi buatan ( IB)
alat
·         Pipet insiminasi
·         Plastic sheet
·         Inseminasi gun
·         Air hangat
·         Speculum
·         Tabung N2 cair      
 Bahan
·         Kambing betina birahi
·         Semen cair
5.3 Metode insiminasi buatan
·         Mengeluarkan semen beku dari tabung N2 cair
·         Semen beku di encerkan pada air hangat dengan suhu 40 C selama 30 detik
·         Memasukkan semen yang sudah cair ke dalam insiminasi gun
·         Memasukkan speculum kedalam vagina kambing
·         Memasukkan semen ke 3-4 lekukan servix kambing



HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil
Gambar 1; Insiminasi buatan pada kambing
Gambar 2; insiminasi buatan pada kambing
2. Pembahasan
Insiminasi  Buatan  (IB)
Inseminasi  Buatan  (IB)  adalah   penyampaian  atau  deposisi  semen  ke  dalam  saluran reproduksi betina dengan bantuan alat-alat buatan manusia. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perkawinan yang terjadi adalah secara buatan.
Pada praktikum IB ini di gunakan kambing betina birahi yang sudah di sediakan oleh kelompok peternak.
Manfaat dan kerugian Inseminasi Buatan
Ø  Manfaat Inseminasi Buatan
1.      Mempertinggi  penggunaan  pejantan-pejantan  unggul,  dalam  hal  ini  daya guna seekor  pejantan  dengan  nilai  genetik  tinggi  dapat  dimanfaatkan  semaksimal mungkin.
2.      Dapat  menghemat  biaya  pemeliharaan  pejan tan  serta  dapat  menghindari  bahaya dan menghemat tenaga dalam pemeliharaan pejantan
3.      Memungkinkan peningktan potensi seleksi guna untuk memperbaiki mutu genetik ternak
4.      Penularan  penyakit  dapat  dicegah  dengan  menghindari  kontak  kelamin  saat perkawinan
5.      Memperpendek  Calving  interval  serta  menurunkan  jumlah  betina  yang  kawin berulang (repeat breeders)
6.      Memungkinkan perkawinan antara hewan-hewan yang berbeda ukuran
7.      Memperpanjang waktu penggunaan pejantan.

Ø  Kerugian Inseminasi Buatan
1.      Diperlukannya pelaksana atau operator yang trampil, dalam  melaksanakan teknik IB  dari  mulai  penampungan  seme n,  evaluasi  semen,  pengenceran ,  pembekuan serta proses penyampaian semen baik semen  segar ataupun semen beku ke da lam saluran reproduksi betina
2.      Kemungkinan  menjadi  alat  penyebaran  abnormalitas  genetik  sep erti  sistik  ovari, konformasi tubuh yang buruk dan lain sebagainya
3.      Bila  ketersediaan  pejantan  sed ikit,  maka  peternak  tidak  dapa t  memilih   pejantan sesuai yang diingikan
4.      Inseminasi intrauterin pada sapi yang bunting dapat menyebabkan abortus
5.      IB tidak dapat digunakan pada semua jenis hewan
Pada praktikum ini praktikan menggunakan semen beku untuk menginseminasi, Keuntungan dan Kerugian Semen Beku
Ø  Ada beberapa keuntungan dengandilakukannya pembekuan semen, yaitu :
1.      Efisiensi penggunaan semen pajantan-pejantan unggul baik yang masih sehat maupun cacat sepanjang tahun
2.      Mengatasi hambatan jarak dan waktu
3.      Memungkinkan perkawinan pejantan-pejantan unggul untuk daerah luas
4.      Biaya transportasi relatif murah
Ø  Sedangkan kerugian dilakukannya pembekuan semen adalah :
1.      Dihasilkannya semen yang tidaktahan terhadap pembekuan (10-20 %)
2.      Biaya produksi relatif mahal
3.      Rata-rata 50 % spermatozoa mati pada proses pembekuan, sehingga dosis IB harus ditingkatkan
4.      Kesehatan pejantan tidak dipertahankan
5.  Membatasi pemakaian jumlah pejantan
6.  Memungkinkan dipersempitnya dasar genetik suatu bangsa tertentu









DAFTAR PUSTAKA
Aboagla EM, Terada T. 2004. Effects of egg yolk during the freezing step of cryopreservation on the viability of goat spermatozoa. Theriogenology. 62:1160-1172.
Dedi Ramdani SPt, 2010. Sinkronisasi Estrus. Andalas Unversity
Rizal, M, Herdis, Boediono A. 2004. Daya hidup sperma epididimis domba setelah disimpan pada suhu rendah (5oC). J Anim Prod. 6:30-36.
Siti Darodjah Rasad. 2011. Teknologi Reproduksi Ternak. Lab. Reproduksi Ternak Fak .Peternakan  UNPAD
VARSHNEY, V, P ,.B.P SENGUPTA and M.D. PANDEY.1997. A note on some chemical constituents on goat semen. Indian j. Anim. Sci.47;427-429.
Yoshida M. 2000. Conservation of sperms: current status and new trends. Anim Reprod Sci. 60-61:349-355.


1 komentar:

  1. JackpotCity Casino site - Lucky Club Live Casino
    JackpotCity Casino is one luckyclub.live of the most trusted and authentic casinos in the world created for you. Play JackpotCity Casino with 100's of fun games to keep you entertained!

    BalasHapus