ACARA I
PEMBUATAN BAHAN PENGENCER TRIS KUNING TELUR
1.1 waktu dan tempat
praktikum ini di laksanakan pada hari sabtu di laboratorium
refroduksi fakultas peternakan univesitas mataram.
1.2
Materi praktikum
Alat
dan bahan praktikum
3.2.1
alat dan bahan pengencer tris kuning
telur
Alat
·
Timbangan
·
Magnetic
stirrer
·
Beaker
glass
·
Erlenmeyer
·
Mikro
pipet
·
Kertas
sarin
·
Aluminium
foi
bahan
·
Kuning
telur
·
Tris
·
Asam
sitrat
·
Stertomicin
·
Penisilin
·
Aquades
1.3
metode praktikum
metode
Pembuatan pengencer Tris – Kuning Telur
·
Menimbang
3,634 gram lastic
Tris , 0,5 gram fruktosa; , dan
1,99 gram Asam
Sitrat.
·
Memasukkan
ketiga bahan tersebut
ke dalam labu
ukur 100 ml
yang bersih
·
Menambahkan
aquades sampai 100 ml
dengan ke tiga bahan di dalam labu ukur
·
Kemudian
di aduk dengan menggunakan magnetic stirrer
·
Selanjutnya menimbang 0,06 g 100.000 i.u Penicillin dan 0,1 g Streptomycin, kemudian
di masukkan ke dalam beker geleas kemudian
di homogenkan,
·
Memecah
kan telur yang di ambil ialah bagian kuning
·
Pencampurkan
penyaggah 9,75 dan kuning telur sebanyak 0,2ml kemudian di homogenkan
HASIL DAN PEMEBAHASAN PENGENCER TRIS KUNING TELUR
1.
Hasil
Gambar 1; penimbangan bahan pengencer
Gambar 2; pengenceran kuning telur
1. Pembahsan
Pengenceran
Untuk mencapai tujuan program
inseminasi buatan, maka
semen dapat diencerkan dan dipreservasi untuk dapat disimpan
beberapa lama. Adapun tujuan dilakukannya pengenceran semen
adalah dalam rangka
untuk memperbesar volume
semen serta menurunkan kandungan
spermatozoa dalam volume
tertentu sehingga akan
lebih banyak dosis inseminasi yang dapat dibuat. Dengan demikian akan
dicapainya tujuan program inseminasi buatan yaitu akan meningkatkan jumlah
ternak betina yang dapat dikawini oleh seekor pejantan unggul karena setiap
ejakulat mampu menginseminasi sejumlah besar betina.
Secara
umum fungsi pengencer adalah :
1. Menyediakan zat-zat
makanan sebagai sumber energi bagi spermatozoa
2. Melindungi spermatozoa
terhadap cold shock
3. Menyediakan suatu
penyanggah untuk mencegah
perubahan pH sebagai akibat pembentukan asam laktat dari
hasil metabolisme spermatooa
4. Mempertahankan tekanan osmotikdan keseimbangan elektrolit yang
sesuai
5. Memperbanyak volume
semenBeberapa zat hidrat
arang sede rhana seperti
glukosa, dapat d ipakai
sebagai sumber energi bagi
sperma. Selain itu
Kuning tel ur dan
air susu yang
mengandun glipoprotein dan lecithin dapat melindungi sperma terhadap
cold shock.
Adapun
syarat-syarat Pengencer adalah :
1. Murah, sederhana dan
mudah dibuat
2. Mengandung
unsur-unsur yang hampir
sama sifat fisik
dan kimiawi dengan semen
3. Tidak mengandung bahan
toksik (racun)
4. Mempertahankan dan tidak
membatasi daya fertilitas spermatozoa
5. Memberikan kemungkinan
penilaian sperma setelah pengenceran
Pada praktikum ini praktikan menggunakan pengencer
Tris kuning telur. pengencer Tris
kuning telur, mempunyai keunggulan
dalam mempertahankan: perubahan
pH, tekanan osmotik, keseimbangan elektrolit
dan osmolaritas (Yoshida
2000).Penggunaan kuning telur
umumnya digunakan sebagai agen yang
efektif untuk melindungi membran plasma
dan akrosom spermatozoa dari efek
kejutan dingin karena
kandungan fosfolipid, low density
lipoproteins dan kandungan kolesterolnya
(Aboagla dan Terada 2004; Amirat
et al. 2004).
Aplikasi penggunaan semen
cair dibatasi oleh longivitas
atau daya tahan
hidup spermatozoa. Longivitas atau daya tahan hidup adalah kemampuan
spermatozoa bertahan dalam temperatur
tertentu (Arifiantini et
al.2005). Menurut Birkhead
et al. (2009), longivitas merupakan
respon adaptasi spermatozoa yang
ditentukan dengan mengetahui kapan
metabolisme spermatozoa kembali
aktif menggunakan sumber energinya. Balai
Inseminasi Buatan Lembang
melakukan uji longivitas spermatozoa pada suhu 35-37°C, dimana selama
4 jam masih
harus memiliki motilitas spermatozoa
sebanyak 10% untuk bisa
didistribusikan semen bekunya
ke peternak. Daya tahan
hidup spermatozoa dari semen
beku kambing
Peranakan Ettawah (Rizal et al.
2008) dapat dipertahankan selama 3 hari. Sedangkan penggunaan semen cair
yang disimpan pada suhu ruang masih
membutuhkan penelitian yang panjang mengingat daya hidup dan waktu simpan
yang didapat masih rendah .
ACARA II
SINKRONISASI
ESTRUS
2.1 waktu dan tempat
praktikum ini di laksanakan pada hari sabtu , di puyung Lombok
tengah.
2.2 Materi
praktikum
alat
dan bahan sinkronisasi estrus
alat
·
Sponge
·
Aplikator
sponge
·
Aplikator
sidar
·
Nilon
bahan
·
Progesterone
6000,00
·
Alcohol
70%
2.3
metode praktikum
metode sinkronisasi estrus mengunakan progesterone sponge
·
Menyiapkan
alat dan bahan yang akan di gunakan
·
Membilas
seponge minimal 40x dengan sabun dan rendam 7-15 dengan alcohol 70%
·
Memasuk
kan sponge dengan menggunakan aflikator kedalam vagina ternak sampai menyentuh
ke servix
·
Sponge
di biarkan di dalam vagina ternak 12-14 hari
HASIL
DAN PEMEBAHASAN SINKRONISASI ESTRUS
1. Hasil
Gambar
1; spons progesteron
2. Pembahsan
Sinkronisasi
estrus
Sinkronisasi atau penyerentakan birahi adalah salah satu cara untuk memudahkan
manajemen pemeliharaan, sehingga efisiensi reproduksi dan efisiensi tenaga
kerja dapat dipertahankan . Salah satu teknik penyerentakan birahi adalah
dengan menggunakan Senyawa kimia . Senyawa kimia yang umum dipergunakan untuk
penyerentakan birahi adalah Senyawa kimia yang mempunyai sifat seperti
progesteron yang lazim disebut Prostagen (Progesteron sintetik) dan biasa
dikemas dalam bentuk spons . Apabila spons yang mengandung progesteron atau
progestagen ditempatkan dalam vagina selama 12-14 hari maka selama periode
tersebut tidak akan birahi karena rendahnya produksi hormon estrogen akibat
meningkatnya kadar progesteron dalam darah . Demikian pula sebaliknya bila
spons dicabut, kadar progesterone dalam darah menurun drastis sehingga
merangsang perkembangan folikel secara serempak, sejalan dengan itu kadar
estrogen pun meningkat . Meningkatnya kadar estrogen akan merangsang proses ovulasi
dan mengakibatkan timbulnya tanda-tanda birahi (HANSEL el al ., 1983) .
Fungsi Sinkronisasi Estrus
a.
mengurangi waktu untuk menemukan
hewan birahi
b.
memberi kemudahan bagi penggunaan
inseminasi buatan, terutama pada kawanan sapi pedaging, dengan memberi
perlakuan pada hewan secara berkelompok.
c.
Dalam hubungan dengan prosedur saat
ovulasi, agar dapat melakukan inseminasi sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan sebelumnya
d.
Memungkinkan memberi makan hewan
dalam kelompok yang seragam, terutama bila ini menyangkut perubahan ransum
sesuai dengan fase kebuntiongan.
e.
Sebagai kelanjutan dari pembiakan serentak,
membatasi keseluruhan periode kelahiran pada kawanan atau kelmpok ternak
f.
Memungkinkan melakukan pengawasan
kelahiran dengan tujuan mengurangi kematian anak baru lahir dan pengaturan
pengasuhan anak pada induk lain
g.
Setelah pengendalian perkawinan yang
berhasil, memungkinkan untuk melakukan penyapihan, penggemukan, dan pemasaran
kawanan ternak yang seragam.
h.
Memudahkan pemanfaatan transfer
embrio (Dedi Ramdani, 2010)
ACARA
III
PENAMPUNGAN
SEMEN
3.1 waktu dan tempat
praktikum ini di laksanakan pada hari sabtu,di puyung Lombok
tengah.
3.2
Materi praktikum
Alat
dan bahan Penampungan semen
alat
·
Vagina
buatan
·
Gelas
penampung
·
Pompa
·
Air
hangat
·
vaselin
·
Aluminium
foil
bahan
·
Kambing
jantan
metode
praktikum
metode
penampungan semen dengan menggukan vagina buatan
1. Persiapan Penampungan
·
Membuat
vagina buatan dengan alat-alat yang sudah di sediakan
·
Memasukkan
air hangat kedalam vagina buatan.
·
Mengatur
suhu vagina buatan dengan mempompa vagina buatan
·
Mengolesi
lubang vagina buatan dengan vaselin
2. Prosedur penampungan
·
VB
di pegang oleh operator/penampung
·
Kambing
birahi di pegang oleh pemanancing
·
Operator
siap di sebelah kanan belakang pemancing
·
Pejantan didekatkan
pada pemancing
·
Pejantan segera
ditarik kembali menjauhi
pemancing secara pe rlahan-lahan,
beberapa saat
kemudian dilepaskan kembali agar pejantan kembali mendekati pemancing dengan
kondisi seperti pertama kali (False Mount)
·
Setelah
penis masuk ke dalam VB, akan terjadi
sentakan keras terhadap VB,
dan pada
saat itu terjadi
ejakulasi sehingga pejantan
akan mengeluarkan
semen dengan
spontan.
·
Semen yang
masuk akan tertampung
ke dalam tabung
gelas penampung
semen dengan
cepat.
·
Pejantan dapat
diturunkan perlahan-lahan dan
bersamaan dengan itu VB
diikutkan hingga
kaki depan pe jantan
telah menyentuh tanah
atau lantai
kandang dan
penis masih berada dalam VB.
·
Tabung
gelas kemudian dilepaskan dari corong karet dan segera bag ian yang terbuka ditutup
dengan alumini um foil
HASIL DAN PEMBAHASAN PENAMPUNGAN SEMEN
1.
Hasil
gambar
|
Volume
|
Gambar 1 ;
penampungan Semen kambing
|
3 ml
|
Gambar
1; penmpungan semen kambing
2.
Pembahasan
Penampungan
Semen
Ada tiga macam
metode penampun gan semen
yang telah dikembang kan, yakni dengan menggunakan :
1.
Pengurutan
2.
Elektroejakulator
3.
Vagina
Buatan
Pada praktikum ini kita mengunakan
penampungan vagina buatan, Penggunaan Vagina Buatan (VB)
merupakan metode yang umum di
gunakan untuk menampung semen pejantan di
pusat -pusat inseminasi
buatan. Metode ini dapat
mengatasi kekurangan-kekurangan dan kerugian -kerugian dari metode
pengurutan dan elektroejakulator. Kelebihan
dari metode ini ialah
semen yang dihasilkan lebih bersih, kualitas lebih baik, maksimal dan spontan
keluar.Model Vagina Buatan
telah disempurnakan dan
dimodifikasi oleh beberapa
peneliti. Yang umum digunakan
di Indonesia adalah
model Denmark dengan
panjang silinder 40,7
cm dengan diameter bagian dalam 5,7 cm. jumlah penampungan Volume semen
tergantung pada spesies
ternak, sapi dan
domba umumnya mempunyai volume
ejakulat rendah, sedangkan
semen babi dan
kuda mempunyai volume ejakulat yang lebih tinggi. Dari jenis ternak
tersebut, volume semen juga dipengaruhi oleh bangsa, umur, ukuran badan, pakan
dan frekwensi penampungan. Volume semen sapi bervariasi antara 1 -15
ml, semen domba antara 0,8 - 1,2 ml, kambing antara 0,5 – 1,5 ml, babi, 150 –
200 ml, kuda 60 – 100 ml dan ayam antara 0,2 – 0,5 ml.
Pada praktikum penampungan semen kambing, di dapat volume semen
kambing sebanyak 3 ml yang menunjukkan volume semen kambing yang di dapat
sangat banyak, karena melebihi volume
semen kambing antara 0,5-1,5 yang umum dikenal , ditambah lagi dengan pengncer
sebanyak 2ml sehingga volume menjadi 5ml. 5ml ini bisa di gunakan untuk meng IB
10 ekor kambing
ACARA IV
PENILAIAN SEMEN SECARA MAKROSKOPIS DAN MIKROKOPIS
4.1 waktu dan tempat
praktikum
ini di laksanakan pada hari sabtu di laboratorium refroduksi fakultas peternakan
univesitas mataram dan di puyung Lombok tengah.
4.2
Materi praktikum
alat
dan bahan pengencer tris kuning telur
Alat
·
Gelas
penampung
·
Aluminium
foil
Bahan
·
Semen
kambing
alat dan bahan
penilaian semen secara mikroskopis
Alat
·
Mikroskop
·
objek
Glass
·
Cover
gelas
·
Kamar
hitung neubauer
·
Conter
cek
·
Tabung
reaksi
·
Kertas
Ph lakmus
·
Neubauer
·
pipet
erythrocyt
Bahan
·
Semen
segar
·
Pengencer
tris kuning telur
·
Eosin
·
NaCl
3%
4.3 metode
praktikum
3.3.1 Metode
penilaian semen secara makroskofis
·
Melihat
volume semen.
·
Menggoyangkan
gelas penampung untuk menilai kekentalan semen.
·
Melihat
warna semen untuk mengetahui kualitas semen.
3.3.2Metode Penilain semen secara mikroskofis
a. Pengukuran Ph semen kambing
·
Menyiapakan
alat dan bahan yang akan di gunakan
·
Mencelupkan
kertas lakmus ke dalam semen
·
Melihat
warna yang ada pada ketas lakmus
b. Penilaian motilitas
individu spermatozoa
·
Mencampurkan
pengencer dengan semen kambing perbandingan 4-1 atau 200 mm pengencer dan 50 mm semen kambing kemudian di homogenkan
·
Menetes
kan semen yang sudah di di homogenkan ke coper glaas
·
Kemudian
mengamati dan menghitung jumlah spermatozoa yang aktif pada semen kambing
tersebut
c. Menghitung viabilitas/hidup dan mati spermatozoa pada semen
kambing
·
Mengambil
semen yang sudah diencekan sebanyak 10 mm dan eosin 10 mm di teteskan di cover
glass
·
Menghomogenkan
semen dan eosin di atas permukaan cover glass
·
Menggeser
cover glass sehingga capuran semen dan eosin terlihat rata di cover gelas
·
Kemudin
di letakka di mikroskop lalu di amati jumah viabilitas/hidup dan mati
spermatozoa pada semen kambing
d. menghitung konsentrasi
·
mengisap
semen dengan pipet erythrocyt yang belum diencerkan sampai tanda 0,5.
·
Kemudian
isap larutan NaCl 3 %sampai tanda 11
·
Dikocok
hati-hati dengan gerakan membentuk angka 8 selama 2 – 3 menit
·
Beberapa
tetesan pertama di buang dan dikocok lagi
·
Siapkan
kamar hitung Neubauer dan tutup dengan gelas penutup.
·
Teteskan
satu tetes semen padasisi gelas penutup.
·
Menghtung
jumlah
sel spermatozoa dalam
5 kamar dihitung
menurut arah diagonal.
HASIL DAN PEMBAHASAN ROKOPIS
1. Hasil
gambar
|
volume
|
Gambar 1;
penilaian semen secara makroskopis
|
3 ml
|
Gambaar
|
skor
|
Gambar 2;
penilain gerak massa spermatozoa
|
terlihat gerakan –gerakan individual aktif progresif yang
mempunyai sekor (+).
|
Gambar
|
jumlah
|
Gambar 3;
penilaian motilitas spermatozoa
|
75%
|
Gambar 4;
menghitung viabilitas / hidup dan mati Spermatozoa
|
87 spermatozoa yang hidup dan 13 yang mati dari jumlah 100
spermatozoa
|
Gambar 5; perghitungan
viabilitas / hidup dan mati Spermatozoa
|
Jumlah total spermatozoa 395x107=3950000000.
|
2. Pembahasan
penilaian
semen
penilaian dilakukan
segera setelah penam punan
semen. Tujuan dilakukan
evaluasi semen adalah untuk
menentukan kualitas semen dan tingkat reproduksi pejantan. Pada praktikum ini
,praktikan menggunakan penilaian secara makroskopis dan penilain secara
mikroskopis.
1.
penilaian Makroskopis diantaranya yaitu
·
Volume
·
Warna
·
Konsistensi
·
Bau
·
pH
(Derajat keasaman)
Pada praktikum penilaian makroskop semen kambing , volume semen
yang di dapat sebanyak 3ml ,warnanya putih kekuning-kuningan , kosistensinya
sedikit mengental dan baunya khas seperti bau kambing, pada pengukuran pH
(derajat keasaman) semen, semen kambing yang di gunakan berbeda dan Ph yang di
dapat ialah 7.
Pada praktikum ini voume semen yang di dapatkan sangat banyak yaitu
3ml yang umumnya volume semen kambing
menurut (Siti Darodjah Rasad, 2011) antara 0,5 – 1,5 ml , warna dan kosistensi
semen kambing ini bagus karna tidak terlalu encer dan Ph semen kambing yiatu 7
yang berarti normal karna menurut
(VARSHNEY et,al 1997; Patil dan Raja 1978, soeparno,1984; suwarso,1999,
tambing.1999) ,Ph kambing yaitu bervariasi antara 6-7.
2.
penilaian mikroskopis
penilaian semen secara mikroskopis yaitu, meliputi;
1. Gerakan Massa
Gerakan massa spermatozoa merupakan petunjuk derajat keaktifan
bergerak sperma, dan ini dapat
dijadikan sebagai indikator
tingkat atau presentase
sperma hidup dan aktif dalam semen. Pada penilain gerakan
massa semen, sepermatozoa tidak terlihat gelombang melainkan hanya terlihat
gerakan –gerakan individual aktif progresif yang mempunyai sekor (+).
2. Motilitas
Motilitas merupakan daya
gerak spermatozoa yang
dinilai segera setelah penampungan semen , Penilaian motilitas
digunakan sebagai ukuran
kesanggupan spermatozoa dalam membuahi seltelur atau ovum. pada
praktikum motilitas, spermatozoa yang aktif sebanyak 75%.
3.
menghitung viabilitas / hidup dan mati Spermatozoa
Semen yang berkualitas
baik adalah semen yang memiliki
kandungan spermatozoa yang banyak dan bergerak lurus, mempunyai tingkat
kematian spermatozoa yang rendah.
Pada praktikum ini praktikan menggunakan pewarna diferensia.
Zat warna yang digunakan adalah eosin. Pada waktu
semen segar bercampur
dengan zat warna,
sel-sel spermatozoa yang hidup tidak atau sedikit sekali
menghisap warna (berwarna putih), sedangkan sel -sel yang mati akan mengisap
warna (merah) karena permeabilitas dinding sel meningkat saat mati.
Pada praktikum perhitungan vabilitas spermatozoa ,ini dari 10 mm
semen yang sudah di encekan yang di tambah dengan eosin 10mm di dapat kan 87
spermatozoa yang hidup dan 13 yang mati dari jumlah 100 spermatozoa yang di
hitung, yang berarti kualitas spermatozoa ini bagus.
4.
konsentrasi spermatozoa
Pada perhitungan spermatozoa
pada 5 kamar hitung Neubauer didapat 395 spermatozoa. Jumlah total spermatozoa
395x107=3950000000.
ACARA
V
INSIMINASI
BUATAN
5.1 waktu
dan tempat
praktikum ini di laksanakan pada hari sabtu, di puyung Lombok
tengah.
5.2 Materi
praktikum
alat dan bahan insiminasi
buatan ( IB)
alat
·
Pipet
insiminasi
·
Plastic
sheet
·
Inseminasi
gun
·
Air
hangat
·
Speculum
·
Tabung
N2 cair
Bahan
·
Kambing
betina birahi
·
Semen
cair
5.3
Metode insiminasi buatan
·
Mengeluarkan
semen beku dari tabung N2 cair
·
Semen
beku di encerkan pada air hangat dengan suhu 40 C selama 30 detik
·
Memasukkan
semen yang sudah cair ke dalam insiminasi gun
·
Memasukkan
speculum kedalam vagina kambing
·
Memasukkan
semen ke 3-4 lekukan servix kambing
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil
Gambar
1; Insiminasi buatan pada kambing
Gambar
2; insiminasi buatan pada kambing
2. Pembahasan
Insiminasi Buatan
(IB)
Inseminasi Buatan (IB)
adalah penyampaian atau
deposisi semen ke
dalam saluran reproduksi betina
dengan bantuan alat-alat buatan manusia. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
perkawinan yang terjadi adalah secara buatan.
Pada praktikum IB ini di gunakan kambing betina birahi yang sudah
di sediakan oleh kelompok peternak.
Manfaat
dan kerugian Inseminasi Buatan
Ø Manfaat Inseminasi Buatan
1.
Mempertinggi penggunaan
pejantan-pejantan unggul, dalam
hal ini daya guna seekor pejantan
dengan nilai genetik
tinggi dapat dimanfaatkan
semaksimal mungkin.
2.
Dapat menghemat
biaya pemeliharaan pejan tan
serta dapat menghindari
bahaya dan menghemat tenaga dalam pemeliharaan pejantan
3.
Memungkinkan
peningktan potensi seleksi guna untuk memperbaiki mutu genetik ternak
4.
Penularan penyakit
dapat dicegah dengan
menghindari kontak kelamin
saat perkawinan
5.
Memperpendek Calving
interval serta menurunkan
jumlah betina yang
kawin berulang (repeat breeders)
6.
Memungkinkan
perkawinan antara hewan-hewan yang berbeda ukuran
7.
Memperpanjang
waktu penggunaan pejantan.
Ø Kerugian Inseminasi Buatan
1.
Diperlukannya
pelaksana atau operator yang trampil, dalam
melaksanakan teknik IB dari mulai
penampungan seme n, evaluasi
semen, pengenceran , pembekuan serta proses penyampaian semen baik
semen segar ataupun semen beku ke da lam
saluran reproduksi betina
2.
Kemungkinan menjadi
alat penyebaran abnormalitas
genetik sep erti sistik
ovari, konformasi tubuh yang buruk dan lain sebagainya
3.
Bila ketersediaan
pejantan sed ikit, maka
peternak tidak dapa t
memilih pejantan sesuai yang
diingikan
4.
Inseminasi
intrauterin pada sapi yang bunting dapat menyebabkan abortus
5.
IB
tidak dapat digunakan pada semua jenis hewan
Pada praktikum ini praktikan menggunakan semen beku untuk
menginseminasi, Keuntungan dan Kerugian Semen Beku
Ø Ada beberapa keuntungan dengandilakukannya pembekuan semen, yaitu :
1.
Efisiensi
penggunaan semen pajantan-pejantan unggul baik yang masih sehat maupun cacat
sepanjang tahun
2.
Mengatasi
hambatan jarak dan waktu
3.
Memungkinkan
perkawinan pejantan-pejantan unggul untuk daerah luas
4.
Biaya
transportasi relatif murah
Ø Sedangkan kerugian dilakukannya pembekuan semen adalah :
1.
Dihasilkannya
semen yang tidaktahan terhadap pembekuan (10-20 %)
2.
Biaya
produksi relatif mahal
3.
Rata-rata
50 % spermatozoa mati pada proses pembekuan, sehingga dosis IB harus
ditingkatkan
4.
Kesehatan
pejantan tidak dipertahankan
5. Membatasi pemakaian
jumlah pejantan
6. Memungkinkan
dipersempitnya dasar genetik suatu bangsa tertentu
DAFTAR PUSTAKA
Aboagla EM, Terada T. 2004. Effects of egg yolk during the freezing
step of cryopreservation on the viability of goat spermatozoa. Theriogenology.
62:1160-1172.
Dedi Ramdani SPt, 2010. Sinkronisasi
Estrus. Andalas Unversity
Rizal, M, Herdis, Boediono A. 2004. Daya hidup sperma epididimis
domba setelah disimpan pada suhu rendah (5oC). J Anim Prod.
6:30-36.
Siti Darodjah Rasad. 2011. Teknologi Reproduksi Ternak. Lab.
Reproduksi Ternak Fak .Peternakan UNPAD
VARSHNEY, V, P ,.B.P
SENGUPTA and M.D. PANDEY.1997. A note on some chemical constituents on goat
semen. Indian j. Anim. Sci.47;427-429.
Yoshida M. 2000. Conservation of sperms: current status and new
trends. Anim Reprod Sci. 60-61:349-355.
JackpotCity Casino site - Lucky Club Live Casino
BalasHapusJackpotCity Casino is one luckyclub.live of the most trusted and authentic casinos in the world created for you. Play JackpotCity Casino with 100's of fun games to keep you entertained!